Mazmur 16:1-11
KonteksMazmur 56:1-13
KonteksMazmur 58:1--60:12
Konteks[16:2] 1 Full Life : TIDAK ADA YANG BAIK BAGIKU SELAIN ENGKAU!
Nas : Mazm 16:2
Terlepas dari Allah, pemazmur tidak melihat makna di dalam hidup ini dan tidak ada kebahagiaan pribadi. Tidak ada sesuatu pun di dalam hidupnya yang baik jikalau kehadiran Tuhan dan berkat-Nya tidak ada. Paulus mengungkapkan kebenaran yang sama ketika menyatakan, "Bagiku hidup adalah Kristus" (Fili 1:21; bd. Gal 2:20).
[16:5] 2 Full Life : ENGKAULAH BAGIAN WARISANKU DAN PIALAKU.
Nas : Mazm 16:5
"Warisan" dan "piala" ialah Tuhan sendiri (bd. Mazm 73:26; Bil 18:20; Ul 18:1). Suatu aspek penting dari warisan kita selaku orang percaya PB ialah yang berikut, "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepada-Nya dan diam bersama-sama dengan Dia" (Yoh 14:23). Persekutuan dengan Allah adalah sumber berkat dan kebahagiaan yang pasti.
[16:8] 3 Full Life : AKU SENANTIASA MEMANDANG KEPADA TUHAN.
Nas : Mazm 16:8
Orang percaya harus mencari dan menghargai persekutuan intim dengan Allah di atas segala sesuatu. Kehadiran Tuhan senantiasa di sebelah kanan kita membawa bimbingan-Nya (ayat Mazm 16:7,11), perlindungan (ayat Mazm 16:8), sukacita (ayat Mazm 16:9), kebangkitan (ayat Mazm 16:10), dan nikmat senantiasa (ayat Mazm 16:11).
[16:10] 4 Full Life : TIDAK MENYERAHKAN AKU KE DUNIA ORANG MATI.
Nas : Mazm 16:10
Hubungan pribadi dengan Allah akan memberikan kepastian kepada orang percaya mengenai kehidupan di masa depan dengan Allah dan keyakinan bahwa Ia tidak akan menyerahkan mereka ke dunia orang mati (Ibr. _Sheol_; bd. Mazm 73:26). Rasul Petrus dan Paulus keduanya menerapkan ayat ini kepada Kristus dan kebangkitan-Nya (Kis 2:25-31; 13:34-37).
- 1) _Sheol_, yang terdapat 66 kali dalam PL, dalam bahasa Inggris diterjemahkan 55 kali sebagai "kuburan", dan 6 kali sebagai "kematian". Beberapa ahli berpendapat bahwa _Sheol_ senantiasa berarti "kuburan", sedangkan ahli lainnya beranggapan bahwa kata tersebut tidak pernah mengandung arti demikian itu saja.
- 2) Secara umum, PL memandang _Sheol_ sebagai tempat yang berhubungan dengan semacam hukuman.
- (a) Ketika Yakub mengatakan bahwa dia akan turun ke _Sheol_ karena kehilangan putranya Yusuf (Kej 37:35), ia merasa bahwa dirinya berada di bawah hukuman Allah; karena itu dia menolak untuk dihibur; tidak ada bukti bahwa dia mencari Allah kembali hingga setelah ia mendengar Yusuf masih hidup.
- (b) Daud dengan jelas menunjukkan bahwa _Sheol_ adalah tempat tujuan "orang-orang fasik" (Mazm 9:18), dan Yesaya mengatakan bahwa raja kafir Tiglat-Pileser dari Asyur, ketika meninggal dunia, akan menjumpai di Sheol raja-raja yang ditaklukkannya (Yes 14:9-10).
- (c) Ada beberapa nas yang menunjukkan bahwa orang Israel tidak mengharapkan masuk ke _Sheol_ ketika meninggal dunia ini, tetapi sebaliknya pergi ke tempat di mana mereka dapat menikmati berkat-berkat kehadiran Allah. Ketika Daud meninggal, ia mengharapkan akan tinggal selalu di rumah Tuhan (Mazm 23:6). Pemazmur lainnya percaya bahwa Allah akan menebus hidupnya dari dunia orang mati (_Sheol_) dan membawanya bersama-Nya ke sorga (Mazm 49:16; bd. Mazm 73:14-15). Dan Salomo bersaksi bahwa jalan kehidupan orang berhikmat yang takut akan Allah menuju ke atas "supaya ia menjauhi dunia orang mati di bawah" (Ams 15:24).
[56:4] 5 Full Life : YANG FIRMAN-NYA KUPUJI.
Nas : Mazm 56:5
Pada saat-saat ketakutan dan kesulitan, kita harus memuji Allah karena perintah-perintah-Nya yang benar, janji-janji-Nya dan setiap kalimat yang dinyatakan-Nya di dalam seluruh Alkitab (lih. pasal Mazm 119:1-176). Apabila kita mengandalkan Allah dan firman-Nya yang tertulis, maka kepercayaan akan menggantikan ketakutan (ayat Mazm 56:5,12) dan Allah menjadi penolong dan pembebas kita (ayat Mazm 56:14). Ingatlah akan kebenaran, "Allah memihak kepadaku" (ayat Mazm 56:10;
lihat cat. --> Mazm 56:9 berikutnya;
[atau ref. Mazm 56:9]
bd. Rom 8:31).
[56:8] 6 Full Life : AIR MATAKU KAUTARUH KE DALAM KIRBAT-MU.
Nas : Mazm 56:9
Allah melihat, mengetahui, dan mencatat semua kesulitan, kesesakan, dan penderitaan kita (bd. Mazm 139:16; Mat 6:25-32).
- 1) Setiap tetes air mata yang dicurahkan seorang percaya dihargai oleh
Allah dan disimpan dengan cermat di dalam ingatan-Nya; Dia mencatat
semua itu supaya dapat menghibur dan memberi pahala sesuai dengan
penderitaan kita di bumi. Apabila kita tetap setia kepada Allah dalam
setiap pencobaan, kita akan menuai kelimpahan sukacita dan kemuliaan
bila kita sudah bersama dengan Dia di sorga
(lihat cat. --> Rom 8:17;
lihat cat. --> 1Pet 4:14).
- 2) Demikian manakala kesulitan, kekhawatiran, atau pencobaan berat menimpa kita, jangan kita lupa bahwa Allah memandang kita dengan penuh kasih sepanjang seluruh pengalaman yang mengecewakan, penyakit, malam tanpa tidur, pencobaan keuangan atau kesulitan di tempat kerja.
[58:10] 7 Full Life : ORANG BENAR ITU AKAN BERSUKACITA, SEBAB IA MEMANDANG PEMBALASAN.
Nas : Mazm 58:11
Ayat ini mengungkapkan sukacita dan kepuasan yang dialami umat Allah ketika kejahatan dikalahkan dan digulingkan. Demikian pula, orang percaya PB harus mendambakan dan mendoakan agar semua kejahatan disingkirkan sama sekali dan kerajaan Allah ditegakkan di langit baru dan bumi baru (lih. Wahy 6:9-10; 11:15-17; 18:20; 19:1-4,13-18; 21:1-7).
[59:13] 8 Full Life : HABISILAH MEREKA DALAM GERAM.
Nas : Mazm 59:14
Lihat cat. --> Mazm 35:1-28,
[atau ref. Mazm 35:1-28]
mengenai doa kepada Allah memohon hukuman atas musuh-musuh umat-Nya.
[60:1] 9 Full Life : ENGKAU TELAH MEMBUANG KAMI ... ENGKAU TELAH MURKA.
Nas : Mazm 60:3-14
Daud mengaku bahwa umat Allah mengalami kekalahan dalam perang karena Allah telah menarik bantuan dan perlindungan ilahi-Nya ketika mereka tidak lagi menyenangkan hati-Nya dan melakukan kehendak-Nya. Jawaban bagi Israel dalam situasi menyedihkan ini ialah mencari Allah dengan sungguh-sungguh di dalam doa dan memperbaharui takut akan Dia (ayat Mazm 60:6). Dengan cara yang sama, maka kita yang memiliki perjanjian yang baru dapat mengalami kekalahan rohani di gereja-gereja, keluarga-keluarga, dan kehidupan pribadi kita karena kita telah melukai hati Roh Allah dengan dosa kita, penyesuaian diri dengan masyarakat di sekitar, kesombongan kita atau meninggalkan prinsip-prinsip kebenaran dan keadilan alkitabiah
(lihat art. PESAN KRISTUS KEPADA TUJUH JEMAAT).